SIAPA YANG TERORIS? YANG BERJENGGOT ??INILAH MEREKA YANG BERJENGOT

http://arraypost00.blogspot.co.id/2016/01/siapa-yang-teroris-yang-berjenggot.html
 Banyak yang benci atau merasa gak ngeh dengan jenggot ,bahkan mengangapnya sebagai antek- antek teroris,,
Inilah mereka yang dianggap teroris!







  
- Rasulullah Salallahu Alaihi Wa' Salam Berjengot.

”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah laki-laki yang berperawakan terlalu tinggi dan tidak juga pendek. Kulitnya tidaklah putih sekali dan tidak juga coklat. Rambutnya tidak keriting dan tidak lurus. Allah mengutus beliau sebagai Rasul di saat beliau berumur 40 tahun, lalu tinggal di Makkah selama 10 tahun. Kemudian tinggal di Madinah selama 10 tahun pula, lalu wafat di penghujung tahun enam puluhan. Di kepala serta jenggotnya hanya terdapat 20 helai rambut yang sudah putih.” 
(Lihat Mukhtashor Syama’il Al Muhammadiyyah, hal. 13, hadits ini shohih)

Jabir bin Samurah berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berubah rambut kepala dan jenggotnya. Apabila beliau meminyakinya, ubannya tidak nampak, dan apabila rambut kepalanya kusut, nampaklah uban itu. Rambut jenggot beliau amat lebat.” 
[Shahih: Shahih Muslim (no. 4326)]

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata:

“Rasululluh shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berpostur pendek, tidak pula tinggi, dan lebat jenggotbeliau.” 
 [Hasan lighairi: Musnad Ahmad (no. 946). Lihat Tahdzibul Kamal (XII/53) dan at-Tarikh al-Kabir (IV/282) oleh al-Bukhari]


- Nabi Harun ‘Alaihi Slam  Berjengot

“Dia (Harun) berkata (kepada Musa), “Hai putra ibuku! Jangalah kamu pegang jenggotku dan jangan pula kepalaku.” [QS. Thaha [20]: 94]


- Para Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum Berjenggot

Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘Anhu Berjenggot

Syaqiq bin Salamah berkata, “Aku melihat Utsman berwudhu lalu menyela-nyela jenggotnya dan berkata, ‘Demikian aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu.’” [Hasan: Sunan ad-Darimi (no. 731). Dinilai hasan oleh Syaikh Husain Salim Asad]

Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘Anhuma Berjenggot

Marwan bin Salim al-Muqaffa’ berkata, “Aku pernah melihat Ibnu ‘Umar memegang jenggotnya.” [Hasan: Sunan Abu Dawud (no. 2357). Dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani]

Abdullah Ayah Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘Anhuma Berjenggot
Jabir berkata, “Ayahku dikubur bersama seseorang, sehingga muncul keinginan pada diriku untuk membongkarnya setelah enam bulan lamanya. Aku tidak melihat perubahan padanya selain rambut-rambut jenggotnya menempel tanah.” [Shahih: Sunan Abu Dawud (no. 3232). Dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani]

Mughits Radhiyallahu ‘Anhu Berjenggot

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Suami Bararah adalah seorang budak yang bernama Mughits. Aku pernah melihatnya berjalan di belakang istinya sambil menangis dan air matanya menetes hingga ke jenggotnya.” [Shahih: Shahih al-Bukhari (no. 5283)]

- Para Ulama dan Orang Shalih Berjenggot

Imam al-Baghawi Berjenggot

Berkata Imam al-Baghawi saat menafsirkan firman Allah,

“Sungguh Kami telah memuliakan anak keturunan Adam”:

“Kaum lelaki dengan jenggot dan kaum perempuan dengan rambut kepala yang indah.”  
[Tafsir al-Baghawi (V/108), cet. ke-4 Darut Thayyibah]

- Imam an-Nawawi asy-Syafi’i Berjenggot

Imam an-Nawawi berkata:

“Dan sepatutnya bagi seorang guru untuk berakhlak mulia sesuai tuntunan syar’i ... dan senantiasa menjalankan agama seperti membersihkan badan dari kotoran-kotoran dan memotong rambut-rambut yang diperintahkan syariat untuk dipotong, seperti memangkas kumis, memotong kuku, memanjangkanjenggot, menghilangkan bau badan yang tidak sedap, dan pakaian yang tidak pantas.”  
[At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur`an (hal. 37) oleh Imam an-Nawawi, cet. Dar Ibnu Hazm, tahqiq: Muhammad al-Hijar]


Imam Al Ghozali Pun Ingin Berjenggot
Syuraih Al-Qoodhli berkata :
"Aku berharap kalau aku memiliki jenggot, meskipun harus membayar 10 ribu dinar/dirham" 
(Ihyaa 'Uluum ad-Diin 2/257)

Para sahabat Al-Ahnaf bin Qois berkata,
"Kami berangan-angan untuk membelikan jenggot buat Al-Ahnaf meskipun harus membayar 20 ribu dinar/dirham" 
(Ihyaa 'Uluum ad-Diin 2/257)

Bahkan Dalam Ajaran Nasrani pun demikian, namun dilupakan mereka.



 "Janganlah kamu mencukur tepi rambut kepalamu berkeliling dan janganlah engkau merusakkan tepi janggutmu."
(Imamat 19:27)

"Janganlah mereka menggundul sebagian kepalanya, dan janganlah mereka mencukur tepi janggutnya, dan janganlah mereka menggoresi kulit tubuhnya."
( Imamat 21:5 )

 bukankah dalam kitab mereka juga tertulis,

"Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga."
(Matius 5:19)

hayoo....maaf neh sebelumnya bagi yang nasrani,perintah manakah yang kalian benci?


Tokoh-tokoh Nusantara pun banyak yang berjenggot

Ada Muhammad Yasin Al-Fadani, Nawawi Al-Bantani, Agus Salim, Ahmad Dahlan, Buya Hamka, sampai KH. Hasyim Asy’ari – pendiri NU – juga berjenggot. Ya, mereka tetap memelihara jenggot meski jenggot mereka tidak selebat keturunan Arab


Demikian juga tokoh-tokoh ilmuan non muslim,

Seperti James Parkinson (1755 –1824),
William Edmond Logan (1798 –1875),
 Asa Gray (1810 - 1888),
John Strong Newberry (1822 – 1892),
John Tyndall (1820 – 1893),
Alfred Bernhard Nobel (1833 – 1896),
John Wesley Powell (1834 – 1902),
 Ludwig Eduard Boltzmann (1844 – 1906),
 Dmitri Ivanovich Mendeleev (1834 – 1907),
Henry Clifton Sorby (1826 - 1908),
Grove Karl Gilbert (1843 –1918),
Pyotr Alexeyevich Kropotkin (1842 – 1921),
Alexander Graham Bell (1847 – 1922),
Wilhelm Conrad Röntgen (1845 – 1923),
dan masih banyak lagi; ini semua adalah para ilmuwan non-Islam yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata dan berjenggot





Apakah Masih Membenci Jengot? Sebelum Itu Bencilah mereka dahulu.


 “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah” 
(QS al Hasyr:7).

“Dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah” 
(QS an Nisa’:64).

“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah” 
(QS an Nisa’: 80).

“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih” (QS an Nur: 63).

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,
“Semua umatku akan masuk surga kecuali orang yang enggan”. 
Para shahabat bertanya, “Siapakah orang yang enggan itu wahai Rasulullah?”. 
Nabi bersabda, “Siapa yang mentaatiku maka dia pasti akan masuk surga. Sedangkan siapa yang mendurhakaiku maka dialah orang yang enggan masuk surga” (HR Bukhari no 7280).

“Kehinaan dan kerendahan itu ditetapkan untuk orang-orang yang menyelisihi ajaranku”
(HR Ahmad no 5114 dari Ibnu Umar, dinilai shahih oleh al Albani dalam Shahih Jami’ no 2831).

JENGGOT, ,,
MACHO iya,dianggap PINTAR ya iya,DAPET PAHALA,,,,,,ehmmm kurang apalagi???

Comments

Popular Posts